Israel, Kabaraktual.online – Pembangunan mendapat kritikan yang kuat telah diberikan oleh 14 negara, di antaranya Inggris, Kanada, Denmark, dan Prancis, yang dimulai Pada hari Minggu, rencana pembangunan 19 permukiman baru di Tepi Barat yang diduduki telah disetujui oleh pihak berwenang Israel, dan pengumuman resmi tentang hal tersebut dilakukan oleh Menteri Keuangan sayap kanan ekstrem Israel, Bezalel Smotrich, 25/12/2025.
Tujuan dari keputusan ini dinyatakan secara eksplisit olehnya untuk mencegah pembentukan negara Palestina di masa depan.
Langkah yang diambil oleh Israel dinilai ilegal oleh negara-negara tersebut, dan juga dinyatakan bahwa hal itu telah membahayakan gencatan senjata di Gaza serta “perdamaian dan keamanan jangka panjang di seluruh wilayah“, kata Bezalel Smotrich.
Selain itu, tindakan Israel dinyatakan melanggar hukum internasional oleh negara-negara tersebut, dan juga diperingatkan bahwa hal itu berisiko merusak gencatan senjata yang rapuh di Gaza sementara upaya untuk menerapkan fase kedua gencatan senjata sedang dilakukan oleh pihak mediator dalam perang yang telah menyaksikan hampir 71.000 warga Palestina terbunuh oleh pasukan Israel.
Posisi yang jelas terhadap setiap bentuk aneksasi dan perluasan kebijakan permukiman telah diingatkan kembali oleh negara-negara tersebut, dan kemudian mereka menyatakan: “Kita menyerukan agar keputusan ini dibalik oleh Israel, begitu juga dengan perluasan permukiman.” Ungkapnya.
Dukungan yang tegas terhadap hak penentuan nasib sendiri rakyat Palestina telah ditegaskan oleh mereka, dan juga komitmen yang tidak tergoyahkan terhadap perdamaian yang komprehensif, adil, dan abadi berdasarkan solusi Dua Negara telah ditegaskan kembali oleh negara-negara tersebut.
Realitas di lapangan, bagi Rakyat Palestina sedang diubah oleh keputusan pemerintah Israel, sebagaimana dinyatakan oleh koresponden Al Jazeera, Nour Odeh dikutip Kabaraktual.online, selanjutnya, banyak pos permukiman yang diformalkan dalam keputusan terbaru tersebut terkonsentrasi di bagian timur laut Tepi Barat, yang secara tradisional hanya melihat sedikit aktivitas permukiman.
Kemudian, meskipun keputusan pemerintah ini tampak bersifat birokrasi, namun pada kenyataannya bersifat strategis, demikian yang ditulis oleh Odeh pada awal bulan ini.

Selain itu, posisi mereka diperkuat dan lebih banyak tanah Palestina dikuasai oleh pemukim yang lebih ideologis dan seringkali lebih kasar, dan juga serangan mereka terhadap rakyat Palestina menjadi lebih berani, yang mana skala dan efeknya tidak pernah terjadi sebelumnya, demikian yang dinyatakannya. (Red).











